Malang - Maraknya games-games berteknologi membuat permainan tradisional kian terpinggirkan. Untuk melestarikan permainan rakyat itu, Sanggar Iksan, bekerjasama dengan Warga perumahan ABM, Masjid Al Muflichun, rumah Zakat Indonesia menggelar festival dolanan tradisional minggu (21/11).
Festival dolanan tradisional nusantara yang digelar di lapangan Masjid Al Muflichun yang beralamat di jalan Sudimoro atas ini, disambut ratusan anak-anak disekitar Jl. Sudimoro. Mereka antusias dalam mengikuti festival tersebut. Beragam permainan rakyat yang diperagakan anak-anak ini, seolah membuka memori kalangan orang tua untuk bernostalgia pada masa kecil.
Acara digelar pukul 08.00 WIB, tempat untuk festival ini sudah diserbu anak-anak yang sebagian besar duduk dibangku sekolah dasar (SD). Mereka berasal dari Jl Sudimoro, kelurahan Mojolangu dan sekitarnya,” kata ThanTien Hidayati, koordinasi umum kegiatan ini.
Secara berkelompok, anak-anak ini memainkan permainan tradisional yang kini jarang dijumpai lagi. Seperti permainan egrang bambu, egrang batok, dakon, engklek, boi-boian, permainan ban serta permainan ketangkasan . selain itu ada juga lomba menggambar, mewarnai, dan mengarang esai dengan tema permainan tradisional.
Sebelum permainan digelar panitia menjelaskan tentang cara bermain dolanan itu, asal-usul, serta folosofinya, namun begitu para peserta mempraktekan dolanan itu namun banyak anak-anak yang tidak bisa, karena masih asing dengan permainan itu.
Thantien mengungkapkan festifal ini digelar karena prihatin karena banyaknya anak-anak tidak mengenal lagi dolanan tradisional karya nenek moyang nya. Padahal dlam dolanan tradisional itu terkandung banyak filosofinya.
Festival ini juga dimeriahkan aksi pencak silat dari santri ponpes Al Muflikhun.۩ YONO
Sumber: Surya
ha ha sipp mas
ReplyDelete