Kediri. Syech Dr Abdullah Nasri Yahya Al Asiri,
dosen sekaligus Mufti di Ma’had Haram Mekah, (7/04/2011) lalu mengunjungi
Pondok Pesantren Wali Barokah di Kediri. Kunjungan di pondok pesntren itu,
untuk mempererat silaturahim, antara Syech Dr Abdullah Nasri dan murid-muridnya
yang berasal dari Pesantren Wali Barokah Burengan Kediri.
Ini
penghormatan besar bagi Pondok Pesantren Walibarokah dan LDII. Tak biasanya
guru mengunjungi murid-muridnya sekaligus memberi tausiyah kepada para santri
yang dididik para muridnya itu. Syech Abdullah Nasri juga mengunjungi beberapa
tempat lainnya, semisal kantor DPW LDII di Surabaya, Jawa Timur dan kantor DPP
LDII di Senayan, Jakarta.
Pada
Jumat Subuh (08/04/2011), dalam kuliah umumnya di hadapan ribuan santri, Syech
Abdullah Nasri menekankan pentingnya mencari ilmu dan beramal. Dunia memang
sedang bermasalah dengan moralitas. Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi
dibangga-banggakan, sementara ilmu agama ditinggalkan, umat manusia mengalami
kemerosotan moral sekaligus peradaban. Agar selamat dunia dan akhirat, umat
Islam supaya terus mencari ilmu agama dan mengamalkannya.
Namun,
mencari ilmu agama tak semudah mencai ilmu duniawi. Perlu kesabaran dan
ketekunan. Untuk itu Syech Abdullah Nasri berpesan, hal yang pertama dilakukan
dalam mencari ilmu adalah ikhlas, semata-mata karena Allah, mengharap pahala dari
Allah. “Mencari ilmu tidak untuk pamer, untuk sombong, atau beradu kepintaran,
hanya semata-mata mencari ridho dan pahala dari Allah,” ujar Syech Abdullah
Nasri.
Kedua,
ilmu itu harus diamalkan, karena ilmu tanpa diamalkan akan menjadi hujjah bagi
Alloh untuk menyiksa pencari ilmu tersebut. Selanjutnya sabar, sebab
mencari ilmu agama itu butuh proses yang menuntut kesabaran. Rasa jenuh atau
kesulitan-kesulitan lain harus dihadapi dengan kesabaran. Yang keempat,
taqwallah. Bertaqwa kepada Allah berdasarkan dalil wattaqulloh wa
yu’allimukumulloh, “Bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajari kamu
sekalian,” ujar Syech Abdullah Nasri. Menurutnya dengan bertaqwa kepada Allah,
maka Allah akan memberi ilmu kepada kalian semua.
Syech
Dr. Abdullah Nasri Yahya Al Asiri, menamatkan S1 dan S2 di Universitas Umul
Quro di Mekah. Lalu S3 diselesaikan di Universitas Islam Madinah. Kecintaannya
terhadap Islam membuatnya mengambil jurusan Ushul Fiqih, mulai dari tingkat
sarjana hingga doktoral.
Syech
Abdullah Nasri menjadi guru di Ma’had Haram sekaligus sebagai mufti di Ma’had
Haram di Mekah. Syech Abdullah Nasri satu institusi dengan Syech Abdurrahman
Sudais, salah satu imam dan mufti di Masjidil Haram –yang kebetulan memiliki
hubungan saudara dengan istri Syech Abdullah Nasri. Bahkan bila Syech
Abdurrahman Sudais tidak bisa menghadiri berbagai undangan dakwah ke luar
negeri, Syech Abdullah Nasri yang ditunjuk menggantikannya.
Kedatangan
Syech Abdullah Nasri ke Indonesia dalam rangka liburan yang dimanfaatkan untuk
berdakwah, dan mengunjungi murid-murid yang dulu pernah belajar kepadanya di
Ma’had Haram. “Maka kami manfaatkan sekalian untuk tausiah dan mengajar
ilmu-ilmu yang terkait dengan ushul fiqih,” ujar Chriswanto Santoso, Ketua DPW
LDII Jawa Timur sekaligus Ketua DPP LDII. (gB-LC)
No comments:
Post a Comment