Bicara stroke, maka sosok
penderitanya adalah para ibu, ayah atau kakek dan nenek kita yang lumayan
banyak umurnya. Dulu memang begitu. Tapi sekarang, ternyata stroke itu juga
menyerang kita, wanita energik yang agak lupa memperhatikan kesehatan. Hati-hati,
lho!
Lisa, 30 tahun, pekerja perusahaan asuransi, tampak sangat sehat, dinamis, kegiatannya sangat banyak sampai pernah mengaku waktu 24 jam terasa kurang baginya. Hari-harinya selalu penuh target yang harus dicapai segera: harus punya rumah sendiri, mobil, bisa liburan ke luar negeri tiap tahun pokoknya sibuk habis-habisan, kalaupun ada waktu sisa untuk istirahat, Lisa memilih kumpul dengan teman hingga menjelang pagi.
Pada suatu hari, setiba di rumah
Lisa merasa sakit kepala."Rasanya seperti melayang," kenangnya. Karena
tahu kurang istirahat, Lisa yakin rasa melayang ini hanya gejala flu biasa
alias masuk angin, maka kepala yang pening hanya diobati dengan pijatan ringan
dikening. Sayangnya sakit kepalanya tidak juga reda, malah mulutnya jadi terasa
berat untuk digerakkan. Keluarganya tidak mau ambil resiko, Lisa dibawa kerumah
sakit. Ternyata sebelum sempat berangkat, Lisa sudah tidak bisa bicara , saat
tiba dirumah sakit, Lisa tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki kanannya
meski ia sudah berusaha mati-matian.
Stroke milik semua
Saat ini memang itulah
kenyataanya, bahwa usia muda juga bisa jadi sasaran stroke. Menurut dr. Sukuno
Djoyoatmodjo,Sp,S, neurolog dari sebuah rumah sakit swasta di Jakarta, sebanyak
4 persen kejadian stroke dialami orang-orang diusia 15 hingga 40 tahun. Bahkan,
dibawah 15 tahun pun pernah dilaporkan dalam sebuah penelitian. Sukono
menyatakan para dokter pun harus mulai memikirkan ini, karena orang-orang muda
ini umumnya masih panjang usia dan berada di masa puncak produktifitas,
karenanya perlu penanganan yang tepat. Tidak hanya itu, stroke di usia
muda ternyata lebih berbahaya sifatnya
ketimbang di usia lanjut.
Penyembuhan stroke lebih banyak
waktu, tenaga dan perhatian terutama dari pihak keluarga. Bila ada yang terkena,
maka anggota keluarga yang lain perlu tahu perilaku khas yang terjadi pada
penderita stroke. Karena seringkali, perilaku penderita stroke terlihat aneh,
malah cenderung menjengkelkan. Sebenarnya itu disebabkan si penderita sulit
mengkomunikasikan keinginannya pada orang lain karena kesulitan berbicara. Jadi
salah pengertian bisa sangat sering terjadi.
APA ITU STROKE
Stroke adalah
kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan pasokan darah ke suatu bagian otak
. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi
bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Stroke
diakibatkan dua hal: adanya sumbatan
pada pembuluh darah (trombus) dan pecahnya pembuluh darah.
Umumnya orang tua yang banyak menderita stroke akibat
sumbatan pada pembuluh darah karena penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras
dan mentempit (ateriossclerosis) dan atherosscllerosis adanya lemak yang
menyumbat pembuluh darah. Sedangkan pada usia muda lebih sering terjadi pendarahan
pembuluh darah otak oleh karena itu harus segera di tangani. Kalau tidak,
akibatnya akan sangat fatal
Contoh gambar pebekuan atau penyumbatan pada pembuluh darah
Contoh pembuluh darah otak yang pecah
Stroke = Faktor Genetika
Mungkinkah sembuh?
Contoh pembuluh darah otak yang pecah
Stroke = Faktor Genetika
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika
(keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke seperti halnya penyakit
jantung bawaan. Stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah
pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia
yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga
yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan
darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih
besar pada anggota keluarga lainnya. Penyebab serangan stroke lainnya adalah
makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat
tinggi. Kolesterol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat
saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan
malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan
narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress karena tuntutan pekerjaan.
Menurut neurolog dr Sumino,Sp,S
dari Rumah sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta, stres yang lama mengakibatkan
berkurangnya tekanan aliran darah ke otak, akibatnya suplai nutrisi dan oksigen
rendah ke otak dan terjadilah stroke, itulah yang terjadi pada Lisa: meski
tubuh tampak bugar dan cukup gerak, tetapi istirahat sering terlupakan dan
stress tidak pernah berhenti mangalir.
Stroke :Segala-galanya
Gejala stroke tergantung pada
bagian otak mana yang mengalami gangguan. Gejala awal umumnya mirip seperti
terjadinya vertigo atau pusing kepala seperti berputar, disusul dengan gangguan
bicara (pelo), kelumpuhan gangguan sistem rasa, sehingga tubuh terasa lumpuh
sebelah, tidak bisa merasakan apapun meski dicubit atau ditusuk jarum, buta
mendadak atau pandangan menjadi kabur, terjadi gangguan sistem rasa dimulut
sehingga wajah menjadi mencong. Tarjadi gangguan memori dan emosi.
jika otak yang mengkoordinasi
emosi sampai tidak berfungsi maka penderitapun tidak dapat mengendalikan
emosinya, misalnya meski ingin menghentikan tangisnya namun dia tidak dapat
melakukannya.
Karenanya, stroke dengan gangguan
emosi akan terlihat seperti orang sakit ingatan padahal tidak. Hal ini perlu
dipahami keluarganya.
Gejala kejang membuat tubuh
penderita terasa kaku. Hal ini sering terjadi pada stroke yang dialami
orang-orang yang berusia muda.
Stroke sangat dapat dicegah, Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,
Penderita stroke bisa sembuh,
tapi tingkat kesembuhannya seseorang dengan yang lain sangat berbeda. Ada yang
bisa sembuh sampai 100%, ada yang 75-50%. Yang pasti penderita stroke harus
menjalani fisioterapi guna mengembalikan fungsi-fungsi tubuhnya. Paling tidak
bisa mendekati seperti sedia kala, latihan mencakup belajar berjalan,
menggerakkan anggota tubuh yang lain, serta berkomunikasi, pasien haruslah
patuh pada intruksinya dan tidak malas untuk menjalani program rehabilitasi
ini.
Biasanya, dengan penanganan yang tepat dan bekerjasama yang
baik antara pasien, dokter dan intruktur dapat cepat memulihkan fungsi-fungsi
tubuh yang mengalami gangguan.
Terkena stroke, terutama pada
wanita aktif di usia muda, sungguh membuat frustasi . Rasanya langkah dipaksa
berhenti. Kesabaran dan ketekunan dalam melatih diri sangat diperlukan.
Dorongan keluarga yang penuh perhatian pun suatu keharusan . Tanpa semua itu,
akan sulit bagi kita untuk kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi
sebelumnya. Jadi bagi perempuan, sebelum terkena, tolonglah perhatikan gaya
hidup sehari-hari.
No comments:
Post a Comment