Ups.. 50 Juta Orang Indonesia Hisap
20 Batang Rokok per Hari
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Kementerian Kesehatan, dr Azimal, mengatakan konsumsi rokok kini telah
menjadi masalah global dan nasional. Sebanyak 80 persen terjadi di negara
berkembang. Sementara Indonesia sendiri menduduki peringkat ketiga setelah
China dan India.
"Kami perkirakan 50 juta
penduduk Indonesia merokok dengan rata-rata rokok yang dihisap per hari
sebanyak 20 batang per orang. Kondisi tersebut membuat banyak penduduk
Indonesia berpotensi terserang berbagai penyakit tidak menular akibat rokok.
Bahkan, rokok telah membunuh 13.500 orang per hari di seluruh dunia atau satu
orang setiap detik.
Selain itu, diperkirakan lebih dari
200 ribu orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang berhubungan dengan
rokok. "Bahkan yang paling parah lagi, sebanyak 43 juta anak-anak terpapar
asap rokok (secondhand smoke). Sumber: REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR.
Untuk itu para perokok dimbau untuk menghentikan merokok
karena didalam rokok terdapat 4.000 macam racun, salah satu akibatnya adalah
berpotensi mengalami disfungsi ereksi .
General manager On Clinic Indonesia, Fithrie Firdaus, di Medan, Minggu, mengatakan,
berdasarkan penelitian dari Direktur Prevention Research Center di Yale
University of School of Medicine, dr David Katz, merokok dapat mempercepat
seseorang terkena resiko atheroclerosis yaitu penyakit yang terjadi akibat
terbentuknya plak di dinding arteri.Sehingga arteri menjadi lebih tebal dan dapat menyumbat peredaran darah yang semestinya terdistribusi secara utuh ke tubuh. Selanjutnya, jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, maka terjadilah gangguan ereksi.
Kemudian, lanjutnya, tingginya potensi perokok menderita disfungsi ereksi dapat dilihat berdasarkan penelitian disejumlah negara seperti yang dilaporkan American Heart Associations Annual Converence on Cardiovascular Desease Epidomiology and Prevention pada tahun 2003.
Para peneliti memperoleh data dari 3.764 pria yang memiliki kebiasaan merokok, pada usia 47 tahun dengan menghabiskan 20 batang per harinya memiliki resiko disfungsi ereksi hingga 60 persen jika dibandingkan pria yang tidak pernah merokok.
Selain itu pria perokok 30 persen lebih rentan impoten dari pada mereka yang tidak merokok. Sedangkan hasil penelitian di Australia,dari 8.400 pria berusia 16 hingga 59 diketahui pria yang menghabiskan satu pak atau kurang dari 24 persen kesulitan ereksi, jika dibandingkan yang tidak merokok.
Selain itu yang menghisap lebih dari 39 persen per paknya,lebih rentan terkena impoten.
"Untuk itu, sangat diharapkan agar para remaja untuk berfikir dua kali agar tidak merokok. Karena selama merokok, efek pengrusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah pada saat mereka dewasa kelak," katanya. Sumber: ANTARA.
No comments:
Post a Comment