Gelombang Tsunami! Kata angker ini banyak diucapkan banyak
orang dan terpampang hampir disemua media menyusul bencana yang menimpa negara
Jepang di Kota Onahama di wilayah Fukushima, Jumat (11/3/2011), dengan memakan banyak korban jiwa, Gempa ini terjadi pada pukul 14.46 waktu setempat.
Tetapi apakah kita tahu apa sih tsunami itu? Kata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti pelabuhan dan nami
berarti gelombang
, Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat
setidaknya 196 tsunami telah terjadi. tsunami adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat
di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut. Nah, dalam peristiwa yang menimpa
jepang, penyebabnya adalah gempa bumi yang berkekuatan 8,9 Skala Richter.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km
per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut
dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh
kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air.
Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir
pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan
karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang
dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia.
Penyebab
terjadinya tsunami
Tsunami
dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor, Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya gunung Krakatau.
Gerakan
vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa
bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi dimana lempeng samudera menelusup
ke bawah lempeng benua. Yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut,
yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
Tanah
longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun
secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya
terganggu.
Gempa yang menyebabkan tsunami:
- Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
- Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
- Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Mengapa
di Jepang sering terjadi gempa?
Jepang
sering mengalami gempa, karena jepang berada di daerah pertemuan 2 lempeng
gempa. Namanya lempeng gempa Eurosia dan lempeng gempa Amerika Utara lalu terletak pula di perbatasan
antara lempeng Laut Filipina dan Pasifik. Ada empat lempeng tektonik yang
“menyangga” Jepang. Dasar Samudera Pasifik sering
terdorong dan menyusup ke bawah lempeng daratan Jepang. Desakan ini membuat
Jepang tertarik ke dalam. Di daratan desakan-desakan ini membuat gempa-gempa
kecil. Tetapi jika desakan itu begitu kuat, setelah ke dalam, daratan Jepang
bisa melenting ke luar lagi. inilah yang menimbulkan gempa besar di Jepang.
Sumber: diambil dari berbagai media
No comments:
Post a Comment