MUI Lowokwaru Jalin Komunikasi dengan Pesantren


Malang, pacmalang.blogspot.com Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Lowokwaru KH. Zain Abdul Salam melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al Muflichun di jalan Terusan Sudimoro atas, Kelurahan Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Malang (20/08)
Kunjungan MUI ke Pondok, guna menjalin silahturahmi dan sekaligus untuk berbuka bersama dengan para santri pondok.

Dalam kunjungan ini, MUI disambut langsung oleh pimpinan Pondok H. Sulaiman Faqih dan para ustad, dan langsung dipersilahkan masuk ke ruang kesekretariatan berukuran empat meter persegi, dan duduk di karpet ruangan tersebut. Acara diisi dengan saling memperkenalkan diri, karena KH. Zain Abdul Salam baru saja dilantik PemKot untuk menggantikan Ketua MUI lama yang telah wafat.

KH. Zain Abdul Salam beralamat rumah di Dinoyo dan baliau adalah pensiunan guru Agama disalah satu SD di Malang.

Kegiatan dilanjutkan di dalam masjid guna memberikan Tausiyah agama menjelang Adhan Magrib atau Kultum ( Kuliah Agama tujuh menit).
Acara dihadiri oleh seluruh pengurus Pondok termasuk santri Pondok dan warga sekitar Pondok.

Dalam Tausiyahnya beliau berpesan, kita sebagai umat Islam pola pikirnya, tindakannya  dan bersikapnya harus berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist. Pada era sekarang orang sudah tidak bisa diajak untuk fanatik pada sesuatu yang menjadi pendapat kita tetapi ajaklah untuk fanatik terhadap Al qur'an dan fanatik terhadap Al Hadist, insya Allah meskipun berbeda selama masih menetapi Al Qur'an dan Hadist pasti akan sama benarnya.

Dan beliau juga berkata umat Islam harus memiliki  empat hai yaitu:
1. Dalam mengkaji Al Qur'an dan Hadist harus bersikap alamiah, karena kalau berpikir secara alamiah semua akan menuju kebenaran. 

2. Harus dengan iklas, begitu kita mengkaji Al Qur'an dan hadist kemudian menemukan sesuatu yang tidak cocok dengan hati kita itu harus berani mengatakan bahwa aku salah.

3. Al Qur'an dan hadist adalah hukum yang paling benar dan tidak ada yang bisa mengalahkan kebenarannya.

4.  Punya sikap terhadap Al Qur'an dan Hadist maksudnya
  • Satu-satunya orang Islam harus memiliki Al Qur'an dan hadist, karena ditengarai banyak orang Islam tidak memiliki Al Qur'an dan Hadist itu banyak, kalaupun punya hanya dijadikan hiasan saja
  • Supaya memperbanyak membaca Al Qur'an dan Hadist, jangan hanya dijadikan hiasan saja.
  • Supaya banyak belajar menerjemahkan.  
Tausiyah di akhiri karena sudah terdengar adhan Magrib dan ditutup dengan Do`a.

 Galeri Foto 


 Para santri Pondok dan para undangan dengan khusuk mendengarkan Tausiyah dari MUI



 Suasana ramah tamah


Ketua MUI KH. Zain Abdul Salam ( tengah) didampingi Ulama sepuh KH. Dhakka ( memakai serban di dampingi guru pond

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...