Upi ( sebelah kanan) menggunakan jam tangan
Setelah berkompetisi cukup alot, mulai dari pengajuan program,
pelaksanaan program, Monitoring dan Evaluasi (MONEV) hingga lolos
menjadi peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) akhirnya
Lutpita Mahardika berhasil memboyong dua medali.
Upi, demikian biasa dipanggil mengoleksi Medali Perak Presentasi dan
Medali Perunggu Poster PIMNAS Bidang Penelitian. Selain itu, penelitian
ini juga masuk dalam 105 Inovasi paling prospektif tahun 2013 versi
Business Innovation Center (BIC) Kementrian Negara Riset dan Teknologi
Republik Indonesia.
Upi terbilang jeli menangkap potensi di lingkungan sekitarnya. Ia
bersama timnya mengajukan judul yang “serius”: Pembuatan Nanokarbon Dari
Limbah Baterai Untuk Aplikasi Elektroda Pada Superkapasitor. Upi
seperti ingin membawa imajinasi timnya mengenai teknologi nano, untuk
acara PIMNAS -- yang merupakan pucak kegiatan keilmiahan mahasiswa
berskala nasional.
Deretan poster pada pelaksanaan PIMNAS Mataram
Acara kali ini diikuti 106 perguruan tinggi dari 28 Provinsi di
Indonesia. Mereka merupakan saringan 400 karya ilmiah dari 7.700 karya
ilmiah yang telah lolos dibiayai Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Pada
gelaran 2013, total peserta yang turut andil sebanyak 30.000 proposal
se-Indonesia. PIMNAS ke-26 yang diselenggarakan di Universitas Mataram
Nusa Tenggara Barat berlangsung selama sepekan sejak 9-13 September
2013.
Hebatnya lagi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan
bahwa para Juara PIMNAS akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
jenjang pendidikannya. "Nanti yang menjadi juara kami pastikan akan
diberikan apresiasi berupa beasiswa untuk melanjutkan studinya," ujar M.
Nuh saat meresmikan PIMNAS di Universitas Mataram, Mataram, NTB, Selasa
(10/9/2013).
Bagi pemenang dari Diploma III akan diberikan beasiswa untuk
melanjutkan ke Program Sarjana Strata 1. Sedangkan bagi Strata 1 akan
diberikan beasiswa untuk Strata 2. Nuh yakin PIMNAS mampu membangun
tradisi dan budaya keilmuan. PIMNAS diharapkan mampu menumbuhkan
mahasiswa yang kreatif dan berprestasi.
PIMNAS didukung pula oleh Business Inovation Center (BIC) yang
merupakan lembaga yang didirikan oleh Kementrian Negara Riset dan
Teknologi untuk menjembatani proses inovasi kalangan Akademisi, Bisnis
dan Pemerintah. Di dalam kegiatan BIC terdapat upaya identifikasi
pelaksanaan transfer teknologi serta usaha komersialisasi hasil
penelitian dan pengembangan.
Upi mengungkapkan bahwa di balik keberhasilannya menjuarai PIMNAS
juga masuknya penelitian dalam 105 Inovasi paling prospektif 2013
merupakan ukhro yang diberikan Allah. “Bagi aku, prestasi yang
sesungguhnya adalah dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi
masyarakat,” ujar Mahasiswi IPB ini, yang juga merupakan warga LDII
Bogor.
Upi bersama tim dan beberapa juri
Berdasarkan hasil penelitian Upi dkk limbah baterai tersebut memiliki
nilai jual yang tinggi. Bahkan, bila dimanfaatkan dan diproduksi dengan
baik maka dapat menggantikan baterai pada HP dan Laptop. “Biasanya
baterai tahan 1-2 hari, dengan menerapkan penelitian ini maka akan
bertahan hingga 2 minggu,” ungkap nya.
Upi sejak dulu jago Fisika dan mencintai Fisika. Baginya Fisika
merupakan dasar seluruh ilmu, “Meskipun seperti tak masuk akal, tapi
disitulah keunikan yang ada. Fisika merupakan sesuatu yang real, kita
tak akan bisa hidup tanpa fisika. Seluruh turunan ilmu fisika itu
berwujud, bukan hanya hayalan rumus,” ungkapnya.
Pemilik judul inovasi “Yang Canggih dari Yang Sampah” pada 105
Inovasi BIC ini berencana mematenkan hasil penelitian bersama timnya.
“Rencana ke depan kami butuh wadah sebagai perwujudan ril, yaitu
perusahaan. Karena hasil penelitian ini merupakan sebuah peluang bisnis
yang besar. Sehingga pematenan adalah hal krusial agar tidak sembarangan
dijiplak orang,” kata Upi yang memiliki hobi travelling.
Anak kedua dari pasangan Raswin dan Ekawati ini memberikan pesan
kepada para pemuda warga LDII, agar berusaha sak pol kemampuan plus doa.
“Belajar tekun, sungguh-sungguh fokus namun jangan melupakan kewajiban
ibadah kepada Allah. Dengan demikian, pertolongan Allah pasti akan
datang,” ujar Upi.
Melihat keberhasilannya, siapakah aktor dibalik semua ini? “Orangtua.
Orangtualah motivasi terbesarku, dan Allah dan Rasul juga,” ujarnya.
“Orang tuaku itu sangat mendukung pendidikan anak-anaknya. Meskipun
aku perempuan, aku juga harus berpendidikan. Tujuannya untuk mendapatkan
ilmu, karena ilmu inilah yang akan menjadi bekal kita di dunia dan
akhirat,” tutup Upi. (Frediansyah Firdaus)
Sumber: ldii.or.id
No comments:
Post a Comment