Dewan Pimpinan Daerah (DPW) LDII Jawa
Timur menggelar silaturahim akbar, Selasa (26/8/2014),. Acara yang digelar di
Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu Jombang dihadiri pimpinan ponpes LDII
se-Jawa Timur, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII se-Jawa Timur, ulama dan
tokoh LDII se-Jawa Timur. Turut hadir pula Syaifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa
Timur atau yang biasa disapa Gus Ipul, Nyono Suharli Bupati Jombang, Mundjidah
Wahab Wakil Bupati Jombang, perwakilan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti)
dan beberapa tokoh agama.
Dalam sambutannya, wakil Gubernur Drs. H. Syaifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul penyampaikan tiga hal. Pertama, pasca pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres). Indonesia telah berhasil menggelar pesta demokrasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden. “Siapapun presiden dan wakil presiden terpilih, sebagai rakyat Indonesia mari kita hormati dan kita dukung,” ujar Gus Ipul. Presiden dan wakil presiden terpilih merupakan hasil pilihan rakyat Indonesia.
Kedua, pemerintah provinsi Jawa Timur saat
ini telah fokus dan konsentrasi dalam menjaga stabilitalis nasional di provinsi
Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur mengajak pemkab/pemkot untuk menjaga
kondusifitas kabupaten-kota agar tetap tertib, aman dan nyaman. Kalau Negara
tidak lagi aman maka perekonomian akan terancap anjlok dan para investor akan
meninggalkan Indonesia.
Oleh karena itu gerakan sekecil apapun, salah satunya pergerakan ISIS, yang ingin mengoyak NKRI dan mengganggu ketertiban dan keamanan maka akan ditindak secara tegas dan sedini mungkin. Menanggapi hal itu, pemerintah provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2014 tentang larangan ISIS di Jawa Timur. Inti dari Pergub Nomor 51 Tahun 2014 ini pemerintah kabupaten dan kota diharapkan dapat menjalin sinergi dengan organisasi kemasyarakatan serta aparat keamanan untuk menanggulangi gerakan ISIS. Pemerintah kabupaten dan kota harus proaktif untuk melakukan pencegahan, pengawasan dan pembinaan terhadap warganya.
Terhadap mempersempit pergerakan ISIS tentunya pemerintah memerlukan bantuan semua pihak dan ormas, termasuk LDII. “Kami titip kepada ulama-ulama LDII untuk ikut memberikan pembinaan, pengawasan, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. Sebagaimana mestinya umat Islam dan Negara ini dibina dengan baik dan benar bersama-sama,” pesan Gus Ipul.
Ketiga, di tahun 2015 mendatang kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Mau tidak mau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri di Indonesia akan bersaing dengan Negara-negara ASEAN lainnya.
Tidak ada pilihan lain bangsa Indonesia harus mempersiapkan SDM yang memadai untuk bersaing dengan generasi-generasi baru dari berbagai negara. “LDII adalah salah satu wadah yang diharapkan ikut menjaga dan melahirkan generasi-generasi pemenang masa depan. Orang yang belajar di LDII itu otaknya bekerja hatinya pun bersih. intellectual happiness - spiritual happiness, itulah generasi yang dilahirkan LDII,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul bersyukur silaturrahim ini bisa terwujud sehingga tali silaturahim dengan warga LDII terus terjalin. Dan Gus Ipul berpesan, pendidikan LDII yang sudah berkembang tolong diteruskan dan dipertahankan kualitasnya.
Sumber: http://ldiisurabaya.org/
No comments:
Post a Comment