Foto: http://dunia.tempo.co
MUI
menggelar peringatan nasional Hari Raya Islam 1 Muharram 1436 Hijriah pada 26
Oktober 2014 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Ketua Umum MUI KH Din
Syamsudin mengundang Joko Widodo, jajaran pimpinan DPR, DPD, serta para pejabat
tinggi negara dalam acara tersebut. Peringatan tahun baru Islam ini juga
dimeriahkan penampilan artis nasional seperti Nidji, Wali, D’Massive, Iis
Dahlia, Cristina, dan lain-lain.
Din Syamsuddin menegaskan bahwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mulai tahun ini mengelar perayaan Tahun Baru
Hijriah secara besar-besaran. Sebelumnya, perayaan hanya sebatas seremonial
seperti pengajian dan syukuran biasa. Ia mengimbau masyarakat yang hadir untuk
mengenakan baju berwarna putih untuk menampilkan kekompakan di stadion
berkapasitas 100 ribu orang itu.
Din menegaskan peringatan Tahun Baru
Islam 1 Muharam 1436 Hijriah ini akan dihadiri 100 ribu umat Islam yang
tergabung dalam ormas Islam yang bernaung di dalam MUI. "Peringatan 1
Muharam ini akan menjadi tonggak persatuan umat. Umat Islam akan menunjukkan
kuatnya jalinan ukhuwah islamiyah untuk membangun Indonesia," ujar Din
Syamsuddin.
LDII sebagai bagian dari MUI memeriahkan acara ini, dengan mengerahkan 20 ribu warganya yang berasal dari Jabodetabek. Rombongan LDII akan dipimpin oleh Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga DPP LDII Ust. H. Tri Gunawan Hadi. Bagi LDII, 1 Muharram adalah momentum untuk hijrah, sebagaimana Rasulullah SAW yang melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah, untuk memulai periode yang gilang gemilang dalam sejarah penyebaran Islam.
“LDII berharap momentum hijarh ini
dialami juga oleh bangsa Indonesia, yang baru saja memperoleh pemimpin yang
baru. Umat Islam berharap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,
mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, terutama umat Islam.
Agar negeri ini kian toleran dan tak terjadi lagi kekerasan atas nama agama,”
papar Tri Gunawan Hadi.
DPP LDII berpandangan dalam 10 tahun
terakhir kerukunan antar umat beragama dan sesama umat Islam mengalami ujian
yang berat. “Umat Islam masih melakukan kekerasan kepada umat agama lain,
bahkan dengan umat Islam sendiri. Padahal perbedaan harus diselesaikan dengan
saling menasehati, bukan dengan melakukan penyerangan atau perusakan,” papar
Tri Gunawan Hadi. Umat Islam di Indonesia harus mengedepankan dialog, saling
menghormati dan menghargai, serta lebih toleran. Dengan demikian ukhuwah
islamiyah dapat terwujud.
Menurut Tri Gunawan Hadi, DPP LDII
mendorong umat Islam dalam ukhuwah islamiyah yang kuat, turut mengambil peran
yang lebih besar dalam pembangunan bangsa, terutama di bidang ekonomi. Ancaman
krisis ekonomi global, melemahnya nilai tukar rupiah, utang luar negeri yang
mencapai Rp 2 ribu triliun, subsidi BBM yang mencapai Rp 300 triliun, dan
jurang kemiskinan yang kian melebar, membutuhkan kehadiran umat Islam yang
lebih intens untuk memberdayakan ekonomi umat.
“Umat Islam dapat mendirikan baitul
mal watanwil, untuk simpan pinjam secara syariah sebagai sumber permodalan.
Dengan ekonomi yang syariah selain wujud ibadah, juga menciptakan saling
menguntungkan tak merugikan salah satu pihak,” ujar Tri Gunawan Hadi. Tahun
baru Islam ini menjadi semacam gerbang bagi bangsa Indonesia sekaligus umat
Islam, untuk melangkah ke hal yang lebih baik di berbagai bidang, untuk
mewujudkan bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera di segala bidang.
Sumber: http://ldii.or.id
No comments:
Post a Comment